Zakat

Zakat

Zakat merupakan rukun islam yang ketiga yang wajib dilaksanakan umat yang beragama islam yang harus dikeluarkan untuk mereka yang berhak menerima zakat

Secara istilah zakat berarti “tumbuh”,”berkembang”,”menyucikan”,atau”membersihkan” harta yang kita miliki. Sedangkan secara bahasa zakat adalah kegiatan memberikan sebagian dari harta kita untuk orang-orang yang berhak menerima zakat yang besarnya telah ditetapkan sesuai kemampuan kita.
Adapun mengenai ketentuan zakat Rasulullah SAW bersabda:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: ليس فيما دون خمس اواق صدقة وليس فيما دون خمس ذود صد قة وليس فيما دون خمس أوسق صد قة.
“Nabi SAW bersabda : tidak ada zakat yang kurang dari lima auqiyah, dan tidak zakat yang kurang dari lima ekor unta, dan tidak ada zakat yang kurang dari lima wasaq (1 wasaq = 50 sha’).” (Al-Bukhari 24:45; Muslim 12: 2; Lu’lu wal Marjan 1: 223).

Hukum zakat
Zakat merupakan salah satu rukun islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah. Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

Jenis zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
* Zakat fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul fitri pada bulan ramadhan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
 * Zakat maal (harta)
Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.


Yang berhak menerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni:
1. Fakir- Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin- Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
3. Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu’allaf- Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya
5. Hamba Sahaya- yang ingin memerdekakan dirinya
6. Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya
7. Fisabilillah- Mereka yang berjuang di jalan ALLAH (misal: dakwah, perang dsb)
8. Ibnu Sabil- Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Adapun mengenai “Pembagian Harta Zakat” Rasulullah SAW bersabda :
عن ابى سعيد الخدري رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم"لا تحل الصد قة لغنى الا بخمسة: لعا مل عليها او رجل اشتراهابماله. او غاز فى سبل الله او مسكين تصدق عليه منها فاهدى منها لغنى. (رواه اخمد وابو دواد و ابن ماجه)
“Dari Abu Said Al-Khudriyyi r.a., katanya: Rasulullah SAW bersabda: Zakat itu tidak halal bagi orag kaya kecuali untuk lima orang, yaitu : Amil zakat, seseorang yang membeli barang zakat dengan hartanya, orang yang berhutang, orang yang berperang dijalan Allah, orang yang miskin yang menerima zakat yang kemudian zakat tersebut dihadiahkan kepada orang kaya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Sedangkan dibawah ini adalah golongan Yang tidak berhak menerima zakat
1. Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).
2. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
3. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
5. Orang kafir.


untuk mengetahui lebih banyak tentang zakat silahkan kunjungi
http://www.infozakat.com/kontes.

0 comments:

Posting Komentar